ARSPuja Labs - Ribuan Karyawan Google di Seluruh Dunia Berdemo Ada Apa?
Ribuan karyawan Google di berbagai negara serentak menyelenggarakan aksi walk out untuk berdemo soal kasus pelecehan seks di raksasa internet itu. Bagaimana komentar CEO Google, Sundar Pichai, mengenai aksi protes besar-besaran ini?
"Ini memang saat-saat yang sulit. Ada kemarahan dan rasa frustrasi di perusahaan. Kami semua merasakannya, aku merasakannya juga," kata Pichai yang dikutip detikINET dari Quartz.
"Google punya standar yang sangat-sangat tinggi dan terlihat kami tidak mencapai harapan kami," tambah CEO kelahiran India tersebut.
Sebelumnya Ribuan Karyawan Google Berdemo
Ribuan karyawan Google di seluruh dunia memulai aksi protes terkait skandal pelecehan seks yang terjadi di perusahaan tersebut.
Aksi tersebut dinamai Google Walkout for Real Change, dan mereka mengaku ada lebih dari 1500 karyawan -- kebanyakan di antaranya adalah perempuan -- akan berdemo dengan walkout, alias meninggalkan kantornya, di lebih dari 60% kantor Google di seluruh dunia pada pukul 11.10 siang waktu setempat.
"Kami tak ingin merasa kalau kami tak setara atau kami tak dihargai lagi. Google terkenal karena budayanya. Namun pada kenyataannya kami bahkan tidak mendapat respek dan keadilan untuk setiap orang yang ada di sini," ujar Claire Stapleton, product marketing manager YouTube.
Aksi walkout ini dimulai dari sejumlah kantor Google di Asia, sepert Singapura, dan kemudian diikuti oleh karyawan Google di belahan dunia lain. Akun Twitter @GoogleWalkout sudah mulai menyebar foto aksi tersebut yang dilakukan di Twitter dan Instagram, dengan menggunakan tagar #GoogleWalkout.
Ada lima tuntutan yang diminta para karyawan tersebut, yaitu:
1. Mengakhiri pemaksaan arbitrasi pada kasus diskriminasi dan pelecehan.
2. Komitmen untuk mengakhiri ketidakadilan jumlah gaji dan kesempatan.
3. Mengungkap kasus pelecehan seks secara transparan ke publik.
4. Adanya proses yang jelas, seragam, dan inklusif untuk pelaporan pelecehan seks yang aman dan anonim.
5. Chief Diversity Officer bisa melapor langsung ke CEO dan memberi rekomendasi langsung ke dewan direksi. Lalu harus ada perwakilan karyawan di dewan direksi.
Aksi protes ini dipicu oleh laporan New York Times yang menulis soal kasus pelecehan seks bapak Android Andy Rubin, yang sudah mengundurkan diri dari Google sejak 2014. Yang dipermasalahkan dari kasus itu adalah Google tetap memberi pesangon pada Rubin setelah ia diketahui melakukan pelecehan seks terhadap bawahannya.
Lebih parahnya lagi, bos besar Google Larry Page tetap memberikan pernyataan berisi pujian pada Rubin saat ia mengundurkan diri, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (1/11/2018).
Ada juga mantan SVP of search Google Amit Singhal yang dilaporkan mendapat pesangon setelah mengundurkan diri karena tuduhan pelecehan seks. Lalu direktur Google X Rich DeVaul tetap dipertahankan di Google setelah melakukan hal tak pantas terhadap calon karyawan Google.
Menanggapi laporan tersebut, CEO Google Sundar Pichai dan VP people operations Google Eileen Naughton mengeluarkan pernyataan yang berbunyi sudah memecat 48 orang yang terlibat pada kasus pelecehan seks selama dua tahun ke belakang tanpa memberi pesangon.
Namun kedua orang itu sama sekali tak menyangkal laporan New York Times. Sementara Rubin menyebut laporan tersebut mempunyai sejumlah kesalahan mengenai masa kerjanya di Google, dan melebih-lebihkan pesangon yang didapat Rubin dari Google, serta menyangkal tuduhan pelecehan seks yang ditujukan padanya.
Pangkal permasalahannya adalah terkait kasus pelecehan seks yang dilakukan pencipta sistem operasi Android, Andy Rubin. Ia meninggalkan Google pada tahun 2014 setelah investigasi internal menunjukkan ia melakukan perbuatan tak senonoh pada bawahan wanitanya.
Namun menurut laporan New York Times, Andy tetap mendapatkan pesangon luar biasa besar, USD 90 juta serta tetap dipuji oleh pendiri Google, Larry Page. Itulah yang memicu aksi protes dilancarkan.
Pichai sendiri sudah mengirim memo ke para karyawan bahwa Google akan memperbaiki diri. "Langkah pertama adalah mengakuinya dan minta maaf soal aksi di masa lalu," tambah dia.
"Kedua, kata-kata saja tidak cukup dan harus diikuti dengan tindakan. Perlu dijelaskan bahwa insiden itu berasal dari beberapa tahun lalu dan sebagai perusahaan, kami berkembang. Sebagai CEO, penting bagiku bertindak tegas pada sikap tidak pantas dan kami telah melakukan hal itu beberapa tahun belakangan," papar Pichai.
Ia memaparkan sebanyak 48 pegawai telah dikeluarkan terkait kasus pelecehan dalam dua tahun terakhir. Menurut Pichai, pelecehan seks adalah masalah masyarakat dan sebagai perusahaan besar, Google juga punya isu yang sama.
Referensi:
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4284295/ribuan-pegawai-walk-out-ini-tanggapan-ceo-google
Ribuan karyawan Google di berbagai negara serentak menyelenggarakan aksi walk out untuk berdemo soal kasus pelecehan seks di raksasa internet itu. Bagaimana komentar CEO Google, Sundar Pichai, mengenai aksi protes besar-besaran ini?
source: Twitter @GoogleWalkout
"Ini memang saat-saat yang sulit. Ada kemarahan dan rasa frustrasi di perusahaan. Kami semua merasakannya, aku merasakannya juga," kata Pichai yang dikutip detikINET dari Quartz.
"Google punya standar yang sangat-sangat tinggi dan terlihat kami tidak mencapai harapan kami," tambah CEO kelahiran India tersebut.
Sebelumnya Ribuan Karyawan Google Berdemo
Ribuan karyawan Google di seluruh dunia memulai aksi protes terkait skandal pelecehan seks yang terjadi di perusahaan tersebut.
Aksi tersebut dinamai Google Walkout for Real Change, dan mereka mengaku ada lebih dari 1500 karyawan -- kebanyakan di antaranya adalah perempuan -- akan berdemo dengan walkout, alias meninggalkan kantornya, di lebih dari 60% kantor Google di seluruh dunia pada pukul 11.10 siang waktu setempat.
"Kami tak ingin merasa kalau kami tak setara atau kami tak dihargai lagi. Google terkenal karena budayanya. Namun pada kenyataannya kami bahkan tidak mendapat respek dan keadilan untuk setiap orang yang ada di sini," ujar Claire Stapleton, product marketing manager YouTube.
Aksi walkout ini dimulai dari sejumlah kantor Google di Asia, sepert Singapura, dan kemudian diikuti oleh karyawan Google di belahan dunia lain. Akun Twitter @GoogleWalkout sudah mulai menyebar foto aksi tersebut yang dilakukan di Twitter dan Instagram, dengan menggunakan tagar #GoogleWalkout.
Ada lima tuntutan yang diminta para karyawan tersebut, yaitu:
1. Mengakhiri pemaksaan arbitrasi pada kasus diskriminasi dan pelecehan.
2. Komitmen untuk mengakhiri ketidakadilan jumlah gaji dan kesempatan.
3. Mengungkap kasus pelecehan seks secara transparan ke publik.
4. Adanya proses yang jelas, seragam, dan inklusif untuk pelaporan pelecehan seks yang aman dan anonim.
5. Chief Diversity Officer bisa melapor langsung ke CEO dan memberi rekomendasi langsung ke dewan direksi. Lalu harus ada perwakilan karyawan di dewan direksi.
Aksi protes ini dipicu oleh laporan New York Times yang menulis soal kasus pelecehan seks bapak Android Andy Rubin, yang sudah mengundurkan diri dari Google sejak 2014. Yang dipermasalahkan dari kasus itu adalah Google tetap memberi pesangon pada Rubin setelah ia diketahui melakukan pelecehan seks terhadap bawahannya.
Lebih parahnya lagi, bos besar Google Larry Page tetap memberikan pernyataan berisi pujian pada Rubin saat ia mengundurkan diri, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (1/11/2018).
Ada juga mantan SVP of search Google Amit Singhal yang dilaporkan mendapat pesangon setelah mengundurkan diri karena tuduhan pelecehan seks. Lalu direktur Google X Rich DeVaul tetap dipertahankan di Google setelah melakukan hal tak pantas terhadap calon karyawan Google.
Menanggapi laporan tersebut, CEO Google Sundar Pichai dan VP people operations Google Eileen Naughton mengeluarkan pernyataan yang berbunyi sudah memecat 48 orang yang terlibat pada kasus pelecehan seks selama dua tahun ke belakang tanpa memberi pesangon.
Namun kedua orang itu sama sekali tak menyangkal laporan New York Times. Sementara Rubin menyebut laporan tersebut mempunyai sejumlah kesalahan mengenai masa kerjanya di Google, dan melebih-lebihkan pesangon yang didapat Rubin dari Google, serta menyangkal tuduhan pelecehan seks yang ditujukan padanya.
Pangkal permasalahannya adalah terkait kasus pelecehan seks yang dilakukan pencipta sistem operasi Android, Andy Rubin. Ia meninggalkan Google pada tahun 2014 setelah investigasi internal menunjukkan ia melakukan perbuatan tak senonoh pada bawahan wanitanya.
Namun menurut laporan New York Times, Andy tetap mendapatkan pesangon luar biasa besar, USD 90 juta serta tetap dipuji oleh pendiri Google, Larry Page. Itulah yang memicu aksi protes dilancarkan.
Pichai sendiri sudah mengirim memo ke para karyawan bahwa Google akan memperbaiki diri. "Langkah pertama adalah mengakuinya dan minta maaf soal aksi di masa lalu," tambah dia.
"Kedua, kata-kata saja tidak cukup dan harus diikuti dengan tindakan. Perlu dijelaskan bahwa insiden itu berasal dari beberapa tahun lalu dan sebagai perusahaan, kami berkembang. Sebagai CEO, penting bagiku bertindak tegas pada sikap tidak pantas dan kami telah melakukan hal itu beberapa tahun belakangan," papar Pichai.
Ia memaparkan sebanyak 48 pegawai telah dikeluarkan terkait kasus pelecehan dalam dua tahun terakhir. Menurut Pichai, pelecehan seks adalah masalah masyarakat dan sebagai perusahaan besar, Google juga punya isu yang sama.
Referensi:
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4284295/ribuan-pegawai-walk-out-ini-tanggapan-ceo-google
Silahkan berkomentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA sesuai topik artikel diatas. Diluar itu komentar anda akan penulis hapus. Terimakasih :)
EmoticonEmoticon