ARSPuja Labs - Awas Bahaya Kuis Baru Di Facebook Mengancam Pengguna
Kuis-kuis yang ada di Facebook memang banyak yang seru dan menghibur. Pihak pengembang yang membesut kuis lucu ini ada banyak, seperti Vonvon, MeowShare, dan Testony. Yang terbaru dan cukup populer di Facebook adalah kuis "Nasihat Ibu Susi" dari MeowShare. Namun kabarnya, kuis tersebut diklaim berbahaya.
Usut punya usut, kuis-kuis seperti ini berpotensi mencuri data pengguna Facebook. Sebelumnya, ada beberapa kuis Facebook yang diduga juga dapat mencuri data pengguna, salah satunya kuis "Ketika Tuhan Menciptakan Saya".
Meski pengguna sudah diwanti-wanti untuk menghindari kuis semacam ini, kenyataannya tetap banyak yang penasaran untuk mengikutinya.
Kuis tersebut memang memanfaatkan potensi pengguna media sosial yang penasaran dengan jawaban dari pertanyaan seperti "Akan Jadi Apa Kamu di Masa Depan?", "Mirip Artis Siapakah Kamu?", "Berapa Lama Kamu akan Menjomblo?", dan "Siapa Nama Koreamu?".
Karena mengusung judul kuis yang menarik, pengguna pasti tergoda untuk ikut. Setelah menemukan jawaban yang mengocok perut, pengguna akan membagikan jawaban tersebut di linimasa Facebook. Di sinilah teman-teman pengguna lain akan terpancing untuk mencobanya.
Seperti yang sudah dijelaskan Managing Director Keamanan Siber di Florida Center, Sri Sridharan, sejumlah kuis Facebook sebenarnya digunakan untuk mengecoh orang-orang untuk mendapatkan informasi pribadi mereka dan menghasilkan uang dari hal tersebut.
Malahan, kuis-kuis yang ada di Facebook biasanya disediakan pihak ketiga, bukan internal Facebook. "Kelihatannya memang tidak berbahaya, tapi Anda tidak pernah tahu siapa yang sebenarnya meminta informasi tersebut," tuturnya seperti dilansir Inquirer, Jumat (24/11/2017).
Sridharan menjelaskan, hacker sering menggunakan kuis untuk menutupi link berbahaya yang bisa digunakan untuk membobol keamanan online. Sementara, mereka bisa dengan mudah membajak akun pribadi dan menggunakannya untuk menjerat lebih banyak korban.
"Semakin banyak yang mereka tahu tentang Anda, semakin banyak juga cara yang bisa digunakan untuk mengecoh Anda untuk melakukan sesuatu seperti mengklik sebuah link yang seharusnya tidak boleh Anda klik," jelas pakar keamanan tersebut.
Mengingat banyak kuis yang dapat membahayakan keamanan data pribadi, pengguna Facebook sebaiknya lebih berhati-hati. Untuk melindungi data pribadi, Sridharan menyarankan hanya mengikuti kuis dari situs web tepercaya.
Ia juga meminta pengguna waspada jika mengikuti kuis atau jajak pendapat dengan syarat harus melakukan sign in ke akun Facebook terlebih dahulu. Begitu pula jika pengguna diminta memasukkan alamat email.
Bagaimana Jika Telanjur Ikut?
Menurut pakar keamanan dan kriptografi, Pratama Persadha, bagi pengguna yang sudah telanjur masuk ke kuis dan memainkannya, tidak ada pilihan selain untuk berhati-hati ke depannya.
"Itu datanya bisa dipakai, bisa saja. Karena sudah masuk (ke kuis). Kalau misalnya kuis berbentuk aplikasi atau laman di Facebook, dihilangkan saja, di-unfollow atau uninstall," ujar Pratama kepada Tekno Liputan6.com.
Selain itu, Pratama juga menyarankan pengguna untuk filter kuis atau aplikasi yang dianggap tidak aman dan meminta akses lebih ke akun pengguna.
Caranya adalah dengan mengecek pengaturan privasi akun untuk "membersihkan" dari aplikasi yang tak penting dan berpotensi meretas data pengguna.
#liputan6DOTcom #Ars
Kuis-kuis yang ada di Facebook memang banyak yang seru dan menghibur. Pihak pengembang yang membesut kuis lucu ini ada banyak, seperti Vonvon, MeowShare, dan Testony. Yang terbaru dan cukup populer di Facebook adalah kuis "Nasihat Ibu Susi" dari MeowShare. Namun kabarnya, kuis tersebut diklaim berbahaya.
source: google.com
Usut punya usut, kuis-kuis seperti ini berpotensi mencuri data pengguna Facebook. Sebelumnya, ada beberapa kuis Facebook yang diduga juga dapat mencuri data pengguna, salah satunya kuis "Ketika Tuhan Menciptakan Saya".
Meski pengguna sudah diwanti-wanti untuk menghindari kuis semacam ini, kenyataannya tetap banyak yang penasaran untuk mengikutinya.
Kuis tersebut memang memanfaatkan potensi pengguna media sosial yang penasaran dengan jawaban dari pertanyaan seperti "Akan Jadi Apa Kamu di Masa Depan?", "Mirip Artis Siapakah Kamu?", "Berapa Lama Kamu akan Menjomblo?", dan "Siapa Nama Koreamu?".
Karena mengusung judul kuis yang menarik, pengguna pasti tergoda untuk ikut. Setelah menemukan jawaban yang mengocok perut, pengguna akan membagikan jawaban tersebut di linimasa Facebook. Di sinilah teman-teman pengguna lain akan terpancing untuk mencobanya.
Seperti yang sudah dijelaskan Managing Director Keamanan Siber di Florida Center, Sri Sridharan, sejumlah kuis Facebook sebenarnya digunakan untuk mengecoh orang-orang untuk mendapatkan informasi pribadi mereka dan menghasilkan uang dari hal tersebut.
Malahan, kuis-kuis yang ada di Facebook biasanya disediakan pihak ketiga, bukan internal Facebook. "Kelihatannya memang tidak berbahaya, tapi Anda tidak pernah tahu siapa yang sebenarnya meminta informasi tersebut," tuturnya seperti dilansir Inquirer, Jumat (24/11/2017).
Sridharan menjelaskan, hacker sering menggunakan kuis untuk menutupi link berbahaya yang bisa digunakan untuk membobol keamanan online. Sementara, mereka bisa dengan mudah membajak akun pribadi dan menggunakannya untuk menjerat lebih banyak korban.
"Semakin banyak yang mereka tahu tentang Anda, semakin banyak juga cara yang bisa digunakan untuk mengecoh Anda untuk melakukan sesuatu seperti mengklik sebuah link yang seharusnya tidak boleh Anda klik," jelas pakar keamanan tersebut.
Mengingat banyak kuis yang dapat membahayakan keamanan data pribadi, pengguna Facebook sebaiknya lebih berhati-hati. Untuk melindungi data pribadi, Sridharan menyarankan hanya mengikuti kuis dari situs web tepercaya.
Ia juga meminta pengguna waspada jika mengikuti kuis atau jajak pendapat dengan syarat harus melakukan sign in ke akun Facebook terlebih dahulu. Begitu pula jika pengguna diminta memasukkan alamat email.
Bagaimana Jika Telanjur Ikut?
Menurut pakar keamanan dan kriptografi, Pratama Persadha, bagi pengguna yang sudah telanjur masuk ke kuis dan memainkannya, tidak ada pilihan selain untuk berhati-hati ke depannya.
"Itu datanya bisa dipakai, bisa saja. Karena sudah masuk (ke kuis). Kalau misalnya kuis berbentuk aplikasi atau laman di Facebook, dihilangkan saja, di-unfollow atau uninstall," ujar Pratama kepada Tekno Liputan6.com.
Selain itu, Pratama juga menyarankan pengguna untuk filter kuis atau aplikasi yang dianggap tidak aman dan meminta akses lebih ke akun pengguna.
Caranya adalah dengan mengecek pengaturan privasi akun untuk "membersihkan" dari aplikasi yang tak penting dan berpotensi meretas data pengguna.
#liputan6DOTcom #Ars
Silahkan berkomentar dengan sopan dan tidak mengandung unsur SARA sesuai topik artikel diatas. Diluar itu komentar anda akan penulis hapus. Terimakasih :)
EmoticonEmoticon